Jadwal puasa Ramadhan 2023
Ilustrasi (buka puasa bersama) © Pixabay.

PORTALMONGONDOW.com – Dua organisasi Islam terbesar Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah telah merilis jadwal puasa Ramadhan 2023.

Jadwal puasa Ramadhan 2023 menurut Muhammadiyah telah ditetapkan melalui hasil Hisab Ramadhan, Syawal dan Zulhijah pada 21 Januari yang dirilis 6 Februari 2023.

“Berdasarkan maklumat yang telah disebar, 1 Ramadan 1444 H pada Kamis, 23 Maret 2023; 1 Syawal 1444 H jatuh Jumat, 21 April 2023; dan 1 Zulhijah pada Senin, 19 Juni 2023,” bunyi maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah dilansir muhammadiyah.or.id.

Download Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang hasil Hisab Ramadhan, Syawal dan Zulhijah klik disini.

Baca Juga: Ahlan Ramadhan, Pasar Murah di Mesir untuk Antisipasi Kondisi Ekonomi Global

Selain di situsnya, pengumuman ini juga disebarkan melalui berbagai platform media sosial milik Muhammadiyah.

Sementara NU dalam perhitungan hisab Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), ketinggian hilal sudah cukup tinggi, yaitu 8 derajat 00 menit 05 detik di atas ufuk dengan elongasi yang besar pula, 9 derajat 43 menit 10 detik.

Dilansir nu.or.id, Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa memiliki harapan pada awal Ramadhan 1444 H dapat dijalankan secara bersama-sama.

“Diharapkan banget, bisa awali Ramadhan bersama-sama. Mudah-mudahan hasil perhitungan Falakiyah kali ini terkonfirmasi dengan hasil rukyat,” katanya, Senin.

Baca Juga: 8 Ide Jualan di Bulan Puasa yang Bakal Hasilkan Banyak Cuan

Menurut KH Sirril Wafa, jika hilal dapat terlihat, awal Ramadhan 1444 H akan dilaksanakan bersama pada Kamis, 23 Maret 2023.

Potensi perbedaan waktu awal Ramadhan masih tetap ada mengingat ketinggian hilal belum memenuhi kriteria qathiy rukyah, yaitu di atas 3 derajat dengan elongasi 9,9 derajat.

Perbedaan ini terjadi bukan dari sisi perhitungannya, melainkan dari sisi pemahaman terhadap hukum Islamnya.

“Kalau dari segi Falakiyyah, berbagai sistem perhitungan hasilnya cenderung sama atau tidak terpaut jauh. Perbedaan itu terjadi dari cara pemahaman fiqihnya,” ujarnya.

Secara resmi, Nahdlatul Ulama belum merilis jadwal puasa Ramadhan tahun ini sebagaimana yang telah dilakukan Muhammadiyah.

Artikulli paraprakAhlan Ramadhan, Pasar Murah di Mesir untuk Antisipasi Kondisi Ekonomi Global
Artikulli tjetërPemkab Bolsel Siapkan Cadangan Beras untuk Cegah Inflasi Harga

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini