NASIONAL – Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin membuka pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran Tingkat Nasional ke-29 Tahun 2022 atau MTQ Nasional 2022 di Astaka Utama Kiram Park, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Rabu malam (12/10/2022).
Dalam sambutan MTQ Nasional 2022, Ma’ruf Amin menekankan agar Al-Quran harus menjadi inspirasi dalam membangun nilai-nilai kerukunan, toleransi, dan keharmonisan, sekaligus menjadi solusi dari berbagai persoalan aktual masyarakat.
Dia juga berpesan kepada generasi muda Islam agar menanamkan pemahaman yang benar tentang cara Islam memandang keragaman dalam masyarakat.
Wapres Ma’ruf menjelaskan, tujuan penciptaan manusia yang bersuku-suku dan berbangsa-bangsa adalah untuk saling mengenal dan menghormati satu sama lain.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Sulawesi Utara, Hi Iskandar Kamaru yang hadir dalam pembukaan kegiatan berharap kafilah Sulut dapat memaksimalkan kemampuannya sehingga bisa menorehkan prestasi tingkat nasional.
“Mari kita dukung dan doakan, Insya Allah Kafilah Sulut dapat mengharumkan nama daerah dengan meraih prestasi maksimal pada MTQ Nasional tahun ini,” ujar Iskandar.
Iskandar yang juga selaku Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) ini juga mengharapkan semangat MTQ Nasional dapat menular bagi masyarakat di daerahnya.
Yakni, menumbuhkan generasi-generasi yang mencintai Al-Quran, yang bisa melahirkan para hafidz-hafidz sebagaimana visi pemerintahnya, yaitu mewujudkan Bolsel sebagai daerah yang Religius.
Pembukaan MTQ Nasional 2022 turut dihadiri oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Gubernur se-Indonesia dan Ketua LPTQ se-Indonesia.
Pembukaan MTQ Nasional 2022 turut dihadiri oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Gubernur se-Indonesia dan Ketua LPTQ se-Indonesia, Kakanwil Kemenag se-Indonesia dan perwakilan kementerian/lembaga.
Prosesi pembukaan MTQN Nasional 2022 ditandai pemukulan beduk oleh Wapres KH Ma’ruf Amin didampingi Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor.
“MTQ Nasional ke-29 diikuti sebanyak 1.676 peserta dari 34 Provinsi dan 135 Dewan Hakim,” jelas Menag dalam laporannya.
Dikatakannya, MTQ Nasional juga diikuti peserta dari kelompok disabilitas tunanetra. Mereka berlomba dengan kemampuan tilawah yang sangat merata.
“Di tengah keterbatasan, mereka hadir memberi inspirasi bagi seluruh negeri, untuk terus optimis menyongsong hari esok dan menjalani kehidupan dengan penuh semangat,” ujar Yaqut.
Para peserta MTQ Nasional XXIX telah melewati tahapan pendaftaran dan verifikasi yang sangat ketat, khususnya dalam memastikan dokumen kependudukan sebagai syarat mewakili daerahnya masing-masing.
Menurut Menag, Kementerian Agama sejak 2016 telah menerapkan sistem yang transparansi dalam penetapan peserta. Hal ini bertujuan agar terjadi pemerataan SDM dan tidak terjadi “transfer” peserta secara ilegal.
MTQ Nasional XXIX mementaskan 8 cabang musabaqah dengan 23 golongan. Cabang-cabang tersebut diperlombakan dengan pengawasan para dewan hakim utusan dari seluruh daerah di Indonesia.
“Para dewan hakim ini selain mendapatkan pembinaan, juga melewati seleksi yang cukup ketat, bertujuan agar terjaring para dewan hakim yang cakap secara keilmuan dan moralitas,” tegasnya.
