Universitas Al-Qarawiyyin
Universitas Al-Qarawiyyin

PMnews – Banyak orang membayangkan bahwa universitas tertua di dunia ada di Eropa atau China, ternyata tidak. Universitas tertua di dunia ada di Maroko.

Universitas Al-Qarawiyyin terletak di kota Fes, yang pernah menjadi pusat spiritual dan pendidikan terkemuka di dunia Muslim.

Fakta yang membuat Al-Qarawiyyin semakin unik adalah didirikan oleh seorang wanita, Fatima al-Fihri, seorang wanita muda muslim yang taat dari Tunisia.

Lebih dari 1200 tahun yang lalu, Mohammed al-Fihri (ayah dari Fatimah) dan keluarganya pindah dari Qayrawan (Tunisia modern) ke Fes.

Baca juga: Dokter Abad Pertengahan, Mendiagnosa Penyakit dengan Mencicipi Urine Pasien

Al-Fihri hanyalah salah satu dari banyak migran yang bergerak melintasi Afrika Utara ke kota-kota Maroko yang makmur. Al-Fihri dan migran lainnya membentuk komunitas di distrik barat kota.

Mohammed al-Fihri, merupakan seorang pedagang kaya, ia memiliki dua anak perempuan. Fatima dan Mariam. Keduanya dididik dengan baik dan dibesarkan untuk menjadi muslim yang taat.

Ketika ayah mereka meninggal, Fatima dan Mariam mendapat warisan yang sangat besar (tidak seperti di Eropa, di negara-negara Islam wanita dapat mewarisi).

Fatima menerima warisan kekayaan itu dengan menghubungkannya dengan berkah dari Allah SWT.

Baca jugaMansa Musa Orang Terkaya Dalam Sejarah, Hancurkan Ekonomi Mesir Hanya dengan Melewatinya

Dia bersumpah akan menghabiskan seluruh warisannya untuk membangun masjid dan pusat pembelajaran di mana ia bisa memuliakan Islam.

Perpustakaan di Universitas Al-Qarawiyyin adalah salah satu bagian penting dari usahanya untuk kegiatan keagamaan dan ilmiah.

Saat ini, perpustakaan tersebut diakui sebagai yang tertua di dunia.

Ini berisi lebih dari 4000 manuskrip, beberapa di antaranya berasal dari abad ke-9.

Baca juga: Ternyata Universitas Oxford Lebih Tua dari Peradaban Aztec

Disini tersimpan kumpulan hadits yang dianggap sebagai salinan tertua dari ucapan Nabi Muhammad SAW yang masih ada.

Universitas Al-Qarawiyyin mewujudkan pembelajaran spiritual yang berada di jantung peradaban Muslim.

Saat itu Kekaisaran Islam membentang dari Spanyol ke India. Meskipun terletak di ujung kekaisaran, para cendekiawan dan pengrajin akan datang ke Maroko dari seluruh dunia.

Al-Qarawiyyin pada awalnya didirikan sebagai masjid dengan madrasah agar masyarakat Fez dapat mengamalkan imannya sekaligus memperluas pengetahuan tentang hal-hal spiritual.

Baca juga: Perang Inggris – Zanzibar, Hanya 38 Menit Namun Mengorbankan 500 Orang

Dari pengajaran Alquran diperluas dengan mengajarkan tata bahasa Arab, kaligrafi, matematika, musik, kimia, undang-undang, tasawuf sufi, kedokteran, astronomi, sejarah, geografi, dan retorika.

Kemasyhuran aspek pendidikan Al-Qarawiyyin dengan cepat melampaui reputasi masjid itu sendiri.

Al-Qarawiyyin dikenal di seluruh dunia sebagai tempat diskusi dan debat besar tentang masalah agama, ilmiah, dan politik.

Al-Qarawiyyin menarik minat sejumlah sultan dan pedagang kaya yang berharap untuk memberikan pendidikan kelas satu kepada anak-anak mereka.

Baca juga: Satu dari 200 Pria Didunia adalah Keturunan Jenghis Khan

Mereka menjadi pelindung Al-Qarawiyyin dan melimpahkan subsidi yang melimpah, hadiah, dan harta pada institusi, terutama buku dan manuskrip, yang persediaannya terbatas pada abad ke-9.

Universitas ini menghasilkan sejumlah cendekiawan terkenal yang memiliki pengaruh kuat pada bidang intelektual dan akademik di dunia Muslim.

Di antara nama-nama besar, daftarnya termasuk Abu Abullah Al-Sati, Abu Al-Abbas al-Zwawi, Ibn Rashid Al-Sabti (w.721 AH/1321 M), Ibn Al-Haj Al-Fasi (w.737 AH/ 1336 M) dan Abu Madhab Al-Fasi yang memimpin generasinya dalam studi mazhab Maliki.” (Yayasan Sains, Teknologi, dan Peradaban, 2016).

Sementara saat itu Eropa dilanda Abad Kegelapan, masyarakat Islam berkembang. Berkat para cendekiawan Muslim yang sebagian berasal dari Al-Qarawiyyin.

Hingga hari ini Universitas Al-Qarawiyyin telah dan terus menjadi salah satu pusat spiritual dan pendidikan terkemuka dari dunia Muslim.***

Artikulli paraprakDokter Abad Pertengahan, Mendiagnosa Penyakit dengan Mencicipi Urine Pasien
Artikulli tjetërSelain Jadon Sancho, Ini Dua Pemain MU yang Dinobatkan Sebagai Man of the Match Liga Inggris Musim 2022/2023

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini