Ilustrasi Kolesterol/Pixabay/Ayesha Raheem
Ilustrasi Kolesterol/Pixabay/Ayesha Raheem

PMnews – Kolesterol adalah lemak yang diproduksi oleh tubuh, dan juga berasal dari makanan hewani.

Kolesterol membantu tubuh memproduksi vitamin D, sejumlah hormon, dan asam empedu untuk mencerna lemak.

Dalam kadar yang sesuai, ini sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh dalam membantu membangun sel-sel baru agar tubuh bisa tetap berfungsi secara normal.

Selain itu, kolesterol juga dibutuhkan untuk proses pencernaan, produksi hormon, dan membentuk vitamin D.

Baca juga: Sering Main HP Sebelum Tidur, Hati-hati Ini Bahayanya

Namun, jika kadar kolesterol terlalu tinggi, maka hal tersebut berbahaya bagi tubuh karena akan menyebabkan berbagai penyakit dan komplikasi.

Di dalam darah, kolesterol dibawa oleh protein. Gabungan keduanya disebut dengan lipoprotein.

Dua jenis utama lipoprotein adalah lipoprotein dengan kepadatan rendah (LDL) yang biasa disebut dengan kolesterol jahat dan lipoprotein dengan kepadatan tinggi (HDL) yang biasa disebut dengan kolesterol baik.

Tugas LDL adalah mengangkut kolesterol dari organ hati ke sel-sel yang membutuhkan.

Baca juga: Hati-hati, Sering Tidur Siang Ternyata Beresiko Terkena Darah Tinggi dan Stroke

Namun jika jumlah kolesterol tersebut melebihi kebutuhan, maka dapat mengendap pada dinding-dinding arteri yang menyebabkan penyakit.

Sementara itu, HDL bertugas untuk mengangkut kolesterol kembali ke dalam organ hati, sebagai kebalikan dari LDL.

Dalam hati, kolesterol akan dihancurkan atau dikeluarkan oleh tubuh melalui feses atau kotoran.

Pola hidup dan makan yang buruk dapat menyebabkan tingkat kolesterol tinggi. Meski banyak yang dapat dirasakan, namun sensasi pada kaki mungkin dapat memberikan petunjuk gejala kolesterol tinggi.

Baca juga: Wapadai, Faktor Penyebab Serangan Jantung yang Sering Disepelekan

“Memiliki kadar kolesterol ‘jahat’ yang tinggi dapat meningkatkan pembentukan plak di arteri,” tulis portal kesehatan Saint Luke’s, seperti dikutip dari laman Express.co.uk.

Situs tersebut juga menjelaskan, plak adalah bahan lilin yang terbuat dari kolesterol dan hal-hal lainnya.

Ketika seseorang memiliki terlalu banyak plak, arteri bisa menyempit dan membatasi aliran darah.

Begitu arteri mulai menyempit dan aliran darah menjadi terbatas, kaki juga bisa terkena dampaknya, sehingga memicu tanda peringatan.

Kurangnya aliran darah ke kaki terkadang dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai penyakit arteri perifer (PAD).

Baca juga: Jangan Mencabut Uban jika Tidak Ingin Terkena Resiko Ini

Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) menjelaskan bahwa kondisi umum ini dapat memicu rasa sakit saat berjalan.

Seseorang bisa merasakan sakit di bagian kaki ketika berdiri ataupun berjalan.

Dia menambahkan bahwa rasa sakitnya juga dapat dirasa relatif ringan hingga parah, dan biasanya hilang setelah beberapa menit ketika kaki diistirahatkan terlebih dulu.

Kedua kaki sering terasa nyeri pada saat yang sama, meskipun rasa sakitnya mungkin lebih buruk di satu kaki.

Baca juga: Berbagai Mitos Gangguan Kesehatan karena Coklat

Selain rasa sakit di kaki, PAD juga dapat muncul dengan gejala lain, antara lain:

– Kerontokan bulu kaki
– Mati rasa atau kelemahan pada kaki
– Kuku kaki rapuh dan tumbuh lambat
– Bisul (luka terbuka) di kaki yang tidak sembuh-sembuh
– Perubahan warna kulit pada kaki, seperti menjadi pucat atau biru
– Kulit mengkilap
– Otot-otot di kaki menyusut (wasting)

Baca Juga: Dampak Negatif Minum Teh saat Perut Kosong

Perubahan gaya hidup seperti berolahraga dan makan makanan yang sehat adalah garis pertahanan pertama melawan kolesterol tinggi.

Namun, jika hal ini tidak berhasil, pengobatan lebih lanjut biasanya diperlukan.

Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang adalah salah satu langkah utama yang bisa dilakukan dalam mencegah atau menurunkan kadar kolesterol.

Kandungan lemak dalam makanan harus rendah.
Cobalah ganti konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dengan buah-buahan dan sayur-sayuran, serta biji- bijian utuh (misalnya, roti gandum utuh), agar kadar kolesterol dalam tubuh akan tetap rendah.***

 

Artikulli paraprakPenasaran dengan Gaya Selebrasi Antony Ketika Cetak Gol ke Gawang Arsenal? Begini Penjelasan Winger Brasil Itu
Artikulli tjetërIngin Panjang Umur, Hindari Kebiasaan ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini