
PMnews – Menurut catatan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat, harapan hidup rata-rata saat ini adalah 77 tahun.
Menjalani pola hidup sehat dan berkualitas merupakan salah satu upaya untuk memperpanjang usia.
“Kebiasaan buruk dapat mengurangi tahun dari umur kita,” ujar seorang profesor kesehatan masyarakat di New Mexico State University, dr Jagdish Khubchandani.
Baca juga: Kenali Gejala Kolesterol Tinggi Lewat Kaki
Tidak ada satu orang pun yang tahu persis sampai berapa lama dirinya bisa hidup di dunia.
Kebanyakan orang berpikir faktor genetiklah yang menentukan apakah seseorang berumur panjang.
Namun, ternyata faktor gaya hidup dan pola makan sehat yang berperan penting dalam hal ini.
Jika anda ingin memperpanjang umur hentikan kebiasaan ini.
Baca juga: Hati-hati, Sering Tidur Siang Ternyata Beresiko Terkena Darah Tinggi dan Stroke
1. Hindari Duduk Lama
Khubchandani mengungkapkan, saat ini banyak orang menjalani kehidupan lebih “menetap” dibandingkan sebelum pandemi Covid-19.
Survei Penggunaan Waktu Amerika terbaru menunjukkan bahwa orang menghabiskan lebih banyak waktu untuk duduk.
Mereka biasanya makan siang di meja, bekerja dari kantor, menonton TV, menggunakan media massa dan sosial, dan rekreasi.
Studi terbaru menunjukkan bahwa duduk berlebihan dalam jangka waktu lama dikaitkan dengan tingkat kematian yang lebih tinggi.
Baca juga: Sering Main HP Sebelum Tidur, Hati-hati Ini Bahayanya
2. Makan Terlalu Banyak dan Tidak Sehat
Dr Khubchandani menjelaskan, makanan adalah obat, tetapi manusia juga cenderung menggunakan makanan untuk mengatasi stres, merayakan sesuatu, dan lainnya.
Asupan harian yang terlalu banyak, camilan, bertepung, dan asin, bisa mengakibatkan masalah jangka panjang seperti obesitas dan kontrol gula darah yang buruk.
Akibatnya, individu dapat menderita diabetes, penyakit jantung, gagal ginjal, dan kanker.
Penyebab umum sehari-hari adalah minuman manis, keripik, dan kue.
Baca juga: Hati-hati, Sering Tidur Siang Ternyata Beresiko Terkena Darah Tinggi dan Stroke
3. Stres
Dr Khubchandani menjelaskan, stres bisa jadi salah satu kematian. “Baik stres maupun isolasi adalah silent killer,” jelasnya.
Ada individu mengalami stres setiap hari. Mereka terisolasi atau memiliki kebosanan yang terus-menerus, selalu pesimistis hingga akhirnya mengembangkan penyakit arteri koroner, diabetes, Alzheimer, dan berbagai masalah kesehatan fisik lainnya.
Setiap hari, seseorang harus memiliki rencana hidup, jadwal, teknik manajemen stres yang tergabung dalam rutinitas, cuti untuk bersosialisasi dan bertemu keluarga, teman, dan berolahraga.
Baca juga: Wapadai, Faktor Penyebab Serangan Jantung yang Sering Disepelekan
4. Hindari Konsumsi Alkohol, Tembakau dan Narkoba
Tidak dimungkiri fenomena penggunaan alkohol, rokok, dan narkoba, tetap meningkat.
Penggunaannya sudah pasti punya potensi kecanduan dan risiko kesehatan jangka panjang.
Saat ini, merokok tetap menjadi penyebab utama penyakit yang dapat dicegah, kecacatan, dan kematian di Amerika Serikat.
Penggunaan alkohol dikaitkan dengan penyakit jantung, strok, dan kecelakaan.
Setiap kali seseorang menggunakan tembakau atau obat lain, ada gangguan pada paru-paru, jantung, dan otak. Kondisi kronis kemudian berujung pada serangan jantung, strok, dan kanker.
Baca juga: Wapadai, Faktor Penyebab Serangan Jantung yang Sering Disepelekan
5. Kurang Tidur, Olahraga, dan Konsumsi Buah dan Sayuran
Dr Khubchandani menyatakan, gaya hidup dapat menjadi penyelamat atau pembunuh. CDC merekomendasikan orang dewasa tidur tujuh hingga delapan jam setiap hari.
Kemudian olahraga 150 menit setiap pekan serta konsumsi buah-buahan dan sayuran 4-5 porsi setiap hari.
Panjang umur pada dasarnya tidak bisa Anda tentukan. Namun, kebiasaan hidup sehat bisa membawa Anda tetap aktif meski sudah memasuki usia senja.
Baca juga: Jangan Mencabut Uban jika Tidak Ingin Terkena Resiko Ini
Selain hal-hal di atas, jangan lupa juga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan (medical check up) rutin guna mendeteksi gangguan kesehatan sedini mungkin.
Dengan mengobati gangguan kesehatan sesegera mungkin, Anda bisa mencegah risiko komplikasi yang mungkin berujung pada kematian dini.***