Ilustrasi penyakit stroke/pixabay/Kevin Phillips
Ilustrasi penyakit stroke/pixabay/Kevin Phillips

 

PMnews – Stroke atau serangan pada otak, terjadi ketika pembuluh darah yang memasok otak tersumbat, yang menyebabkan otak kekurangan oksigen sehingga terjadi kerusakan pada otak.

Menurut pusat pengendalian penyakit di America (CDC) setiap 40 menit seseorang di AS mengalami serangan stroke, hal ini merupakan penyebab cacat jangka panjang.

American Heart Association (AHA) dalam jurnal Circulation, menguraikan gejala terbaru mengenai penyakit kardiovaskular, termasuk stroke.

Baca juga:  Jangan Takut Jadi Cengeng, Menangis Bisa Hilangkan Depresi serta Membawa Kelegaan

AHA mengingatkan bahwa penting untuk mengenali dan menanggapi gejala stroke, perawatan tepat waktu dapat mencegah cacat jangka panjang.

Resiko stroke pada tiap orang berbeda-beda, walaupun stroke dapat terjadi pada siapa saja. Misalnya berdasarkan warna kulit, orang kulit hitam lebih tinggi resikonya dari pada orang kulit putih.

Setiap orang sangat rentan terserang stroke sejak mulai usia 55 tahun, kondisi penyakit lain seperti diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, hingga obesitas dapat meningkatkan resiko stroke.

Baca juga:  Hindari  Kangker Prostat dengan Mengenali Tujuh Tanda Ini

Berdasarkan laporan AHA, gejala stroke atipikal meliputi defisit sensorik parsial yang meliputi tidak dapat sepenuhnya merasakan sentuhan, nyeri, atau suhu. Mengalami vertigo dan penglihatan ganda termasuk gejalanya.

AHA mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami seperti apa gejala strok dalam demografi yang berbeda, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti ras, etnis, usia, dan jenis strok.***

 

 

Artikulli paraprakJangan Takut Jadi Cengeng, Menangis Bisa Hilangkan Depresi serta Membawa Kelegaan
Artikulli tjetërCegah Asam Urat Pada Lansia dengan Lima Tips Ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini