
Bisnis minuman boba atau bubble, alias tapioca pearls tengah hits di kalangan kaum milenial. Di Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, sangat mudah ditemukan minuman ini karena telah menjamur.
Seperti Fauji Mamonto, pemuda asal Desa Moyag, Kecamatan Kotamobagu Timur. Ia sudah setahun bergelut dengan bisnis boba miliknya.
Menggunakan nama boba NO NAME, Fauji menawarkan lebih dari 30 varian rasa berbeda dengan aneka toping sebagai tambahan penyedapnya.
Yang menarik dari boba racikannya, selain rasa yang beda nan menggoda, harganya pun tidak menguras isi kantong peminat minuman bola-bola isi tapioka ini. Untuk ukuran cup standar, anda hanya merogoh kocek sebesar Rp10 ribu saja. Jika ingin ditambahkan toping, maka cukup di tambah Rp2 ribu saja. Sedangkan kalau mau yang ukuran jumbo, dengan Rp15 ribu sudah bisa menghilangkan dahaga, itupun sudah ada topingnya. Cukup murah, kan?
Saat bulan puasa, pelanggan Fauji tetap ramai. Hal yang sama juga diakuinya walau di hari biasa. “Mulai dari tahun lalu hingga sekarang peminatnya masih ramai mau di bulan puasa atau bukan bulan puasa.”
Uji sapaan akrab Fauji mengaku kalau penjualan boba per harinya bisa meraup keuntungan hingga Rp500 ribu.
“Untuk penjualannya saya sudah tidak bisa lagi menghitung berapa banyak yang terjual. Yang pasti, keuntungan saya per harinya itu kurang lebih Rp500 ribu,” ujar dia.
Penulis: Vikar Embo