
BOLMONG – Pemuda Karang Taruna se-Kecamatan Dumoga Barat yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Peduli Demokrasi Kecamatan Dumoga Barat, Senin (28/10/2019), menggelar aksi Damai di depan Kantor Camat Dumoga Barat.
Dalam aksi tersebut, para pemuda ini menyampaikan beberapa tuntutan, diantaranya, meminta kepada panitia pemilihan kepala desa tingkat kecamatan agar membentuk tim khusus, untuk mencegah adanya indikasi politik uang (Money poltic), dan meminta kepada Camat Dumoga Barat dan seluruh jajaran Forkopimca, mulai dari Kapolsek Dumoga Barat dan seluruh panitia Pemilihan Sangadi se-Kecamatan untuk menandatangani petisi yang disampaikan.
Fahri Gumer selaku orator dalam aksi tersebut, menyampaikan, bahwa
aliansi pemuda peduli demokrasi hari ini turun kejalan bukan untuk mengacaukan kecamatan Dumoga Barat.
“Hari ini kami turun kejalan karena kami merasa harus, dan perlu adanya gerakan seperti ini. Sebab kami merasa sudah terlalu lama pemuda Dumoga Barat diam dengan persoalan-persoalan yang terjadi di dataran Dumoga,” Ujarnya, saat melakukan orasi.
Fahri mengatakan, momen sumpah pemuda pada hari ini, harusnya pemuda Dumoga Barat sudah harus cerdas dalam menanggapi porsoalan-persoalan yang cukup penting, kata Fahri.
Menurutnya, pemuda harus ikut andil dalam mengawal pemilihan Sangadi serentak, untuk meminimalisir virus politik uang dalam setiap momen pesta demokrasi.
“Perlu adanya pengaktifan karang taruna di setiap desa, serta mengaktifkan karang taruna kecamatan. Tujuannya adalah untuk mempererat tali silaturahmi antar pemuda desa. Dengan demikian, kekacauan yang terjadi di dataran Dumoga, khususnya di Kecamatan Dumoga Barat bisa diminimalisir, sebab sudah ada konfirmasi dari setiap pemuda-pemuda yang ada di Desa masing-masing,” tegas Fahri.
Sementara itu, Camat Dumoga Barat, Malpin Dako, ketika dihubungi mengatakan, bahwa aksi damai yang dilakukan oleh Pemuda Karang Taruna tersebut, dalam rangka hari Sumpah Pemuda, dimana mereka merasa prihatin dengan image yang berkembang sekarang, bahwa Dumoga itu identik dengan Tarkam, kata Malpin.
“Mereka juga prihatin dengan adanya fenomena politik uang di pemilihan kepala desa. Sehingga mereka menyampaikan petisi tolak money politik,” ungkap Mantan Camat Dumoga Tenggara ini.
Terkait dengan petisi yang disampaikan oleh masa aksi. Camat menjelaskan, ikut menandatangani. Selain saya kata Malpin, Petisi tersebut juga ditanda tangani oleh seluruh Sangadi dan Calon Sangadi yang akan maju di pemilihan nanti, serta seluruh panitia pemilihan kepala desa. Bahkan Kapolsek dan Danramil juga ikut menandatangani petisi tersebut.
“Jadi yang menandatangani adalah masing-masing, 25 calon Sangadi, 8 Kepala Desa, kemudian 8 ketua Panitia Pemilihan Sangadi. Ditambah dengan dari unsur tripika Kecamatan, Kapolsek dan Danramil,” jelas Malpin.