
KOTAMOBAGU- Memiliki cita rasa tinggi dan khas, kopi jenis Arabica dan Robusta yang dibudidayakan petani Kotamobagu, mampu menarik perhatian pengunjung Sulut Expo 2019.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kotamonagu, Agung Adati, sejak hari ke-Tiga kegiatan digelar, stand Kotamobagu paling ramai dikunjungi oleh masyarakat hingga pejabat.
“Pada hari pertama pembukaan Sulut Expo 2019 Stand Kota Kotamobagu ramai dikunjungi pengunjung, ternyata antusias pengunjung pada hari kedua masih cukup tinggi. Tak terkecuali First Lady Sulut Rita Dondokambey-Tamutuan beserta sejumlah pengurus Dekranasnda ikut menyambangi Stand Kotamobagu. Selain itu sejumlah Anggota DPRD Provinsi Sulut asal dapil Bolmong Raya Alfian Bara, Yusra Alhabsyi dan Razki Mokodompit ikut meramaikan stand Kotamobagu,” ungkap Adati.
Adati menurutkan, daya pikat stand Kotamobagu adalah kopi khas Kotamobagu.
“Pada hari kedua ini, daya pikat Kopi Robusta dan Arabika asal Kotamobagu mendominasi penjualan di stand Kotamobagu, diikuti oleh sejumlah produk IKM lainnya, seperti Kolombeng Selei, Kacang Goyang, gula semut dan lainnya. Kopi menjadi produk yang sangat diminati banyak pengunjung. Bahkan sejumlah pengusaha kopi di Jakarta sedang mempelajari rasa khas Kopi Kotamobagu, untuk dipasarkan di Jakarta,” terang Agung.
Terpisah Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Kotamobagu, Noval Manoppo mengungkapkan Pemerintah akan terus mendorong keterlibatan IKM dalam berbagai Iven promosi, karena ini akan mendorong perluasan market share dan peningkatan investasi di daerah.
“Kami berharap Sulut Expo akan menjadi pintu masuk bagi investor untuk berinvestasi di Kotamobagu. Kita memiliki berbagai potensi di bidang kesehatan, pendidikan, pariwisata, pertanian, perkebunan dan perdagangan yang masih memerlukan sentuhan investasi swasta untuk dikembangkan,” tutur Noval.
Dari catatan Panitia, pada hari ke 3, Sabtu (28/3/2019) pelaksanaan Sulut Expo akan diisi dengan sejumlah kegiatan, meliputi aksi donor darah, pemeriksaan kesehatan gratis, lomba kreasi tarian Poco-Poco, fashion show batik Sulut, pentas seni budaya dan dilanjutkan dengan presentasi potensi daerah Manado, Bitung, Minahasa Utara, Bolmong dan Bolsel serta akan ditutup dengan penampilan sejumlah artis Ibu Kota.