
KOTAMOBAGU- Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kotamobagu cukup tinggi. Tercatat, 60 kasus terjadi di awal tahun 2019.
Untuk menghambat pertumbuhan nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD, Dinas Kesehatan setempat terus melakukan fogging di sejumlah tempat.
Kepala Dinkes Kotamobagu, Devue CH Lala menjelaskan, meski metode fogging tidak terlalu maksimal, namun mampu menekan angka pertumbuhan nyamuk dewasa.
“Kalau difogging, hanya bisa membunuh nyamuk dewasa. Namun perlu dilakukan agar pertumbuhan nyamuk ini bisa digentikan,” kata Devie.
Lanjutnya, hal terpenting yang harus dilakukan adalah memberantas sarang nyamuk.
“Jentiknya tidak akan mati jika hanya difogging. Perlu dengan cara 3M plus, yakni menguras, menutup, mengubur barang bekas, dan menanam tenaman yang tidak disukai nyamuk,” ujarnya.
“Dengan begitu, kita sudah bisa memutus rantai pertumbuhan jentik menjadi nyamuk dewasa yang membawa virus DBD ini,” tambahnya.
Apalagi tambah Devie, cuaca saat ini berpengaruh terhadap lajunya pertumbuhan nyamuk.
”Kami juga mengimbau agar masyarakat dapat bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan, sebagai salah satu cara memberantas DBD,” tutupnya.