
KOTAMOBAGU- Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang digagas Pemkot Kotamobagu untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat sepertinya masih dianggap remeh Pemerintah Desa dan Kelurahan di Kotamobagu.
Hal tersebut terlihat dari tingkat keaktifan KIM di 14 Desa dan Kelurahan. Padahal, KIM sudah dibentuk sejak 2015 hingga 2018 lalu, tapi hingga kini belum diberdayakan secara baik.
Kepala Seksi Kemitraan Infokom Publik, Diskominfo, Dewi Fatmasari mengungkapkan, hingga kini KIM belum berjalan maksimal.
“Fasilitas sudah memadai, hanya saja mungkin pengelolanya yang kurang aktif dalam mengelola KIM, sehingga belum berjalan secara maksimal,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, dari 14 Desa dan Kelurahan yang menjalankan program KIM, 4 di antaranya belum terpasang tiang internet.
“Sepuluh sudah terpasang. Sementara sisanya masih menunggu beberapa alat penunjang. Yang belum dipasang yakni, Kelurahan Pobundayan, Upai, Kotobangon dan Motoboi Besar,” ujar Dewi.
Lanjutnya, untuk berjalannya KIM, Diskominfo akan melakukan kotrol dan evaluasi.
“Semua tergantung dari sumber daya manusianya. Jika itu menunjang, maka kami fikir KIM akan sangat baik bagi peningkatan ekonomi di desa maupun kelurahan tersebut,” kata Dewi.
Terpisah, Kepala Diskominfo Kotamobagu, Ahamad Yani Umar menambahkan, KIM seharunya dikelola dengan baik. Sebab, sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat khususnya sektor usaha dan jasa.
“Kami berharap, KIM ini bisa memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat di Desa dan Kelurahan,” pungkasnya.