
NASIONAL – Kasus penganiayaan yang menimpa jurnalis Malut Post, Hisbullah (25) yang dilakukan oleh salah satu pendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku Utara mendapat kecamanan dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Ternate.
Melalui rilis yang diterima media Portal Mongondow, ada 5 pernyataan sikap yang dikeluarkan AJI Ternate. Berikut 5 pernyataan sikap dari AJI Ternate :
1. Mengecam aksi kekerasan jurnalis yang sedang menjalankan tugasnya oleh kelompok massa pendukung salah satu calon gubernur Maluku Utara yang saat ini masih berperkara di Mahkamah Konstitusi. Hal ini mengancam kebebasan pers di republik ini.
2. Mendesak pihak kepolisian memproses kasus pidana ini secara tuntas sesuai peraturan yang berlaku. Mengingatkan juga masyarakat bahwa menghalangi aktivitas jurnalistik dapat dijerat pidana, pasal 18 UU Pers Tahun 1999 dengan ancaman penjara paling lama 2 tahun atau denda paling banyak Rp500juta.
3. Meminta polisi memproses tuntas melalui tindakan hukum kasus ini agar ke depan menjadi pembelajaran bagi masyarakat.
4. Mengimbau semua media melindungi jurnalisnya yang korban kekerasan, intimidasi maupun persekusi.
5. Mendesak komponen masyarakat menghentikan kekerasan dan aksi premanisme karena jurnalis dalam melaksanakan tugasnya, dijamin peraturan dan undang-undang yang berlaku.
Dalam rilisnya AJI Ternate juga mengimbau wartawan media secara kelembagaan untuk tetap profesional, berpegang teguh pada kode etik jurnalistik, dan independen menyiarkan berita. Jurnalis di lapangan pun perlu waspada saat liputan.
Baca
- Jurnalis Malut Post Dianiaya di Ternate
- Dukung Pemberantasan Korupsi, AJI Manado Tolak Kriminalisasi Jurnalis
Sebagaiman diketahui, perlakuan kasar yang menimpa Hisbullah bermula saat ia sedang mengabadikan aksi bakar ban dan orasi yang dilakukan massa pendukung di kantor KPU Provinsi Malut, Senin (12/11/2018) sekira pukul 14.00 WITA. Saat itu ia didatangi oknum yang belakangan diketahui bernama Nurbaya (48) yang menanyakan apakah dirinya wartawan Malut Post? Hisbullah membenarkan pertanyaan dari Nurbaya ketika itu. Tiba-tiba Nurbaya yang sedang memegang sebilah bambu langsung menyerang Hisbullah dengan bambu yang dipegangnya.
Khawatir akan dianiaya lagi, Hisbullah menjauh dari kerumunan massa. Meski begitu, ia masih sempat dikejar beberapa orang. Beruntung ia diselamatkan dua rekannya, Hasby Honoras dan Zulkifly Ahmad yang kemudian membawanya ke RS Bhayangkara Ternate untuk dilakukan Visum.
Hisbullah dan beberapa jurnalis serta jajaran redaksi MP melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Mapolres Ternate. Laporan diterima oleh Kanit SPKT Sif C Polres Ternate, IPDA Zulkifli Bitji.
Editor : Rahmat Putra