
KOTAMOBAGU-Jangan sepelekan kasus demam berdarah dengue (DBD). Virus ini bisa menyebabkan kematian jika korbannya tak cepat mendapat penanganan dan perawatan medis.
Di Kotamobagu, saat ini menjadi salah satu daerah yang rawan diserang penyakit yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti.
Hingga Oktober 2018, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotamobagu mencatat, kasus DBD telah meneror 95 warga.
“Penyakit ini berbahaya dan bisa menyerang kapan saja kalau lingkungan kita tidak bersih. Itu mengapa pemerintah selalu mengimbau agar masyarakat dapat memperhatikan kebersihan untuk menghindari atau mencegah timbulnya penyakit ini,” ujar Kepala Dinkes Kotamobagu, Devi CH Lala, Kamis (25/10/2018).
Beruntung kata Devi, kasus DBD di Kotamobagu belum berstatus kejadian luar biasa (KLJ).
“Misalnya tidak ada yang meninggal. Jika ada, maka korban sudah masuk kategori tersebut, dan itu harus ditangani langsung oleh pihak rumah sakit,” ujarnya.
Meski sering dilakukan langkah fogging namun cara itu tak cukup untuk menekan angka terjadinya DBD akibat tumbuhnya jentik nyamuk pembawa virus DBD.
“Cara yang paling efektif adalah dengan memberantas sarang nyamuk dengan metode 3M Plus,” katanya.
Dia menyebutkan, di Kotamobagu Timur terdapat 38 warga terserang DBD. Sedangkan Kotamobagu Barat sebanyak 33 warga, Kotamobagu Selatan 17 warga, dan Kotamobagu Utara 17 warga penderita DBD.