KOTAMOBAGU– Wacana kehadiran Ojek Online di Kotamobagu ternyata sudah tersebar di telinga masyarakat sejak sepekan terakhir.

Meski menjadi pro dan kontra di kalangan supir Becak Motor (Bentor), ojek online ini dipastikan akan tetap beroperasi di Kotamobagu.

Kehadiran Ojek Online ini pun ternyata banyak dinantikan oleh kalangan pemuda. Alasan mereka pun bermacam-macam.

“Wah, kalau nanti sudah ada ojek online, pastinya saya yang jomblo ini tak akan kesepian lagi,” kata Susan, warga Kotamobagu.

Kata dia, dengan adanya jasa Ojek Online, dirinya bisa dengan mudah memesan makanan hingga diminta untuk dijemput.

“Kan mirip dengan orang pacaran. Bisa ditelepon untuk diantarkan makanan sesuai keinginan, juga bisa dihubungi untuk dijemput dan diantar ke tempat tujuan,” katanya.

“Tapi gak gratisan, harus dibayar jasa ojek online. Yah, hitung-hitung sambil tungguin jodoh,” candanya.

Hal senada juga dikatakan Harri Wijaya. Pengamat teknologi ini mengaku, sebagai kota jasa yang mengusung konsep Smart City, jasa Ojek Online seharusnya diterima di Kotamobagu.

“Kita kan sudah urban, yah, memang sudah risiko mau tidak mau harus diterima jika jasa ojek atau taksi online masuk di Kotamobagu,” katanya.

Ia menjelaskan, kehadiran ojek online tidak terlalu berpengaruh pada jasa bentor. Alasannya, pengguna jasa ojek online kebanyakan kalangan menengah ke atas.

“Menurut saya pengaruhnya kecil terhadap jasa bentor. Ojek atau taksi onlie itu tarifnya sudah ditentukan. Sementara bentor kadang jika jarang tempuh sudah terlalu jauh, maka biayanya dibanderol dengan harga mahal,” ujarnya.

Lanjut dia, masyarakat yang menggunakan jasa ojek online kebanyakan menginginkan fasilitas dan layanan cepat yang memadai.

“Kalau ojek online kadang dibutuhkan saat benar-benar penting, misalnya pemesanan barang atau makanan, layanan antar jemput dan lainnya. Dan itu hanya bagi masyarakat yang benar-benar butuh. Saya rasa bentor pun akan tetap berjalan seperti biasanya. Contoh saja perusahaan Indomaret, kan tidak mengganggu usaha warung. Semua tergantung masyarakat,” pungkasnya.

Artikulli paraprakBaru Diuji Coba, SikeMas Banjir Curhatan
Artikulli tjetër24 Tahun AJI, dan Kisah Jurnalis Melawan Orde Baru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini