
PORTALMONGONDOW.COM – Hercules merupakan tokoh mitos manusia setengah dewa. Hercules begitu perkasa nan pemarah. Dalam kisahnya, ia dikatakan suka menolong orang yang lemah dan menghukum orang yang jahat.
Hercules adalah anak dari Dewa Yupiter dari ibu Ratu Alcmena. Karena “prestasinya”, Yupiter menjadikan Hercules makhluk yang tak dapat mati seperti Dewa.
Kisah Hercules tentunya sudah banyak kita ketahui. Jika belum, silakan googling.
Terus hubungan Hercules dengan Rosario Marshal dan Herkules apa? Tidak ada.
Rosario Marshal adalah pejuang pro NKRI saat gejolak di Timor Timor. Kini telah menjadi negara dengan nama Timor Leste setelah lepas dari wilayah Indonesia pada tahun 1999. Sejak itu, Rosario Marshal pindah ke Jakarta memulai hidup dengan nama Hercules.
Ya, Hercules adalah preman tanah abang yang begitu disegani. Ia dikenal dekat dengan pejabat dan orang penting di Indonesia. Konon Hercules memiliki anggota belasan ribu orang. Dia juga dijuluki preman berdarah dingin.
Mau tau lebih banyak tentang Rosario Marshal aka Hercules? Ketik Hercules preman tanah abang di kolom searching.
Terus adakah hubungan Rosario dengan Herkules? Masih tidak ada. Lantas siapa Herkules ini?
Herkules adalah akun anonim di media sosial facebook dengan nama lengkap Herkules Mokodongan (Mokodongan merupakan marga dari etnis Mongondow, salah satu suku di Provinsi Sulawesi Utara), yang diciptakan oleh seseorang yang jelas mentalnya tidak seperti Hercules dan Rosario Marshal. Bisa dipastikan juga Mokodongan bukanlah marga dari si Herkules ini.
Herkules Mokodongan yang bukan bermarga Mokodongan, mendadak “artis” seantero jagat maya dan nyata di Bumi Totabuan (wilayah Bolaang Mongondow Raya yang terdiri dari empat kabupaten dan satu kota di Sulawesi Utara).
Status disertai gambar yang layak sensor di salah satu grup facebook dari si Ules panggilan saya untuk Herkules, sungguh sangatlah tidak beradab. Betapa tidak, ia dengan berani menghina dua kepala daerah yang kebetulan keduanya perempuan dengan postingannya itu.
Saya tidak perlu mengurai apa postingan dari si Ules disini. Selain kurang pantas, memang tidak pantas.
Reaksi datang dari segenap komponen masyarakat dari dua daerah, yakni Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kota Kotamobagu. Ritual Odi-Odi (Ritual meminta Tuhan YME untuk memberikan hukuman langsung di dunia bagi pelanggar adat) dijalankan sebagai sangsi adat dari Lembaga Adat Kota Kotamobagu.
Polisi juga berjanji akan mengusut tuntas kasus ini bersama tim ahli IT, setelah Ules dilaporkan ke Mapolres Bolaang Mongondow pada hari Rabu (2/5/2018). Dan siapa yang melaporkannya? Yuk sesering mungkin kita mampir di Mapolres Bolaang Mongondow, karena polisi meminta masyarakat untuk mengawal langsung proses penanganan kasus ini.
Jelas kita telah memahami siapa ketiga orang ini. Kesamaannya hanya nama Herkules jika di Indonesia-kan. Ketiganya juga sama berani tapi hanya dua yang benar-benar berani dengan modal nyali, satunya lagi hanya berani dengan modal jari sambil sembunyi.
Herkules yang disebut terakhir telah menjadi “artis” yang paling dicari untuk dimintai tandatangannya di BAP polisi. Dilihat dari reaksi, banyak pula orang yang ingin meng-ules-nya sesuai panggilannya, apalagi keluarga Mokodongan yang merasa marganya telah dicemarkan.
Apakah nasibnya akan sama dengan Herkules yang kedua? Atau mendapat karma dari sumpah para tetua?
Penulis : Mathox Kadullah