
INTERNASIONAL – Indonesia dengan tegas menolak pernyataan Presiden Amerika Donal Trump yang mengaku Yerusalem adalah ibukota Israel. Ini disampaikan Presiden Joko Widodo saat berpidato pada Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam ( KTT LB OKI) di Istanbul, Turki (13/12)
“Pengakuan ini tidak dapat diterima. Sekali lagi, pengakuan Presiden Trump tidak dapat diterima dan harus dikecam secara keras,” kata Presiden Jokowi.
Dalam pidatonya, Jokowi mengajak seluruh negara OKI untuk membela Palestina dan untuk sementara mengesampingkan segala perbedaan.
“Isu Palestina harus merekatkan kita kembali. Kita bulatkan suara dan persatuan untuk membela Palestina,” tegasnya.
Baca : |
Ia juga mengatakan, pernyataan Presiden Trump tidak saja melukai hati umat Islam, namun juga melukai rasa keadilan umat manusia.
“Harapan akan kemerdekaan dijauhkan oleh keputusan yang sangat tidak berkeadilan ini. Keputusan tersebut memupuskan harapan terwujudnya perdamaian abadi. Keputusan tersebut juga dinilai melanggar berbagai Resolusi Dewan Keamanan PBB terkait Palestina. Oleh karena itu, Presiden menegaskan keputusan tersebut harus ditolak.
“Masyarakat Indonesia, dan saya yakin masyarakat negara OKI mengharapkan banyak dari Pertemuan KTT ini. Mereka mengharapkan agar KTT ini dapat mengeluarkan hasil yang optimal, hasil yang dapat ditindaklanjuti, hasil yang dapat dirasakan dampaknya bagi masa depan Palestina,” tegasnya sekali lagi dilansir setkabgoid.
Adapun 6 usulan Presiden Jokowi dalam KTT LB OKI yakni :
1. OKI harus secara tegas menolak pengakuan unilateral tersebut. Two-state solution adalah satu-satunya solusi dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.
2.Presiden mengajak semua negara yang memiliki Kedutaan Besar di Tel Aviv, Israel, untuk tidak mengikuti keputusan Amerika Serikat memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem.
3. Negara OKI dapat menjadi motor untuk menggerakkan dukungan negara yang belum mengakui kemerdekaan Palestina, untuk segera melakukannya.
4. Bagi negara anggota OKI yang memiliki hubungan dengan Israel agar mengambil langkah-langkah diplomatik. Termasuk kemungkinan meninjau kembali hubungan dengan Israel sesuai dengan berbagai Resolusi OKI.
5. Anggota OKI harus ambil langkah bersama tingkatkan bantuan kemanusiaan, peningkatkan kapasitas dan kerja sama ekonomi kepada Palestina.
6. Presiden berharap OKI harus mampu menjadi motor bagi gerakan di berbagai forum internasional dan multilateral untuk mendukung Palestina, termasuk di Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB.