

Kotamobagu, portalmongondow.com – Menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotamobagu sebagai rumah sakit rujukan di wilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR) dirasa sudah sangat mendesak oleh banyak pihak. Selain dari wilayah BMR sendiri, dorongan tersebut kali ini juga datang dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.
Adalah Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandouw, Rabu (09/08/2017), di hadapan warga Kotamobagu yang hadir di acara Road Show Perpustakaan tingkat Provinsi, di Lapangan Olahraga Kelurahan Motoboi Kecil, Kotamobagu, yang menyampaikan dukungannya untuk segera menjadikan RSUD Kotamobagu sebagai rujukan regional.
Masih tingginya angka kematian pasien asal Bolmong Raya dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Prof. Kandouw, Manado, sebelum mendapat penanganan medis menjadi salah satu alasan kuat dibutuhkannya rumah sakit rujukan di wilayah BMR.
“Tahun ini sudah harus terealisasi. Pemprov Sulut ikut menggenjot pembangunan RSU Kotamobagu supaya segera menjadi rujukan regional. 2016 lalu Pemprov alokasikan Rp10 miliar untuk percepatan pembangunan RSU Kotamobagu. 2017 ini Rp25 miliar yang dialokasikan,” ujar Steven.
“Alokasi anggaran yang besar dari Pemprov untuk RSU Kotamobagu adalah ikhtiar kita dalam menekan angka kematian di perjalanan saat rujuk. Minimal bisa berkurang bahkan tak ada lagi,” ujarnya.
Steven mengaku, RSU yang terletak di Kelurahan Pobundayan itu akan menjadi RS paling representatif di wilayah BMR dan kedua setelah Prof Kandouw.
“Sekarang masih status tipe C. Nah dari C ke B dan dari B ke A, maka seluruh fasilitas, dokter, dan tempat tidur, semuanya harus disiapkan. Infrastrukturnya harus dibangun lengkap tahun ini, sehingga tahun depan tinggal meningkatkan kebutuhan lainnya,” tandasnya. (*)